Senin, 01 Desember 2014

Sahabat yang terlepas dari status sahabatnya
               
                Aku mengenalnya sudah sejak lama. Namun entahlah mengapa baru saat ini aku merasakan yang namanya jatuh cinta. Jatuh cinta dengan seseorang yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Yang sebelumnya dia hanya menjadi sahabatku, sahabat yang selalu ada untukku. Sahabat yang selalu memelukku ketika aku sedang terpuruk. Aku yang merasa nyaman ketika berada disaatnya, sekarang justru tidak ingin dipisahkan oleh apapun. Nyaman ketika kau dulu selalu ada untukku walaupun nyaman hanya sebatas teman.
                Mereka pun tak ada yang menduga kalau kau dan aku akan menjadi kita. Kita yang seharusnya tidak akan menyatu, kita yang selalu bersama tapi tak lepas dari status teman. Entah apa yang ada difikiranku, saat aku mulai menyayangimu. Aku memang dulu sayang, sayang sekali padamu dan merasa kesal apabila kamu menceritakan wanita lain dihadapanku. Namun aku menyayangimu memang hanya sebatas sayang kepada seorang sahabat. Tidak seperti sekarang aku menyayangimu lebih dari apapun. Lebih dari seorang sahabat dan lebih dari seorang teman dekat.
                3 tahun bersama, menjalani kedekatan. Menangis, tertawa, bahkan berbuat hal yang gila, yang semua orang lakukan kepada sahabatnya sendiri. Aku nyaman, sungguh pada saat itu hanya kamu, yang selalu ada untukku. Mungkin, saking dekatnya lagi kau selalu memanggilku dengan kata “sayang” aku hanya menanggapinya dengan enteng. “ya memang dia seperti itu namanya juga jomblo” tapi siapa yang mengira bahwa kata “sayang” yang ia ucapkan padaku dulu sekarang malah menjadi bahasa pokok kita sehari-hari apabila kita bersapaan melalui text, ataupun bertatapan langsung. Hampir semua pacarku dimasa lalu kenal dengannya, dan akupun selalu menjelaskannya bahwa ia hanya sahabat dekatku. Tapi apa daya, sekarang justru dia yang selalu aku sebut sahabat justru aku sebut pacar kepada para pacar-pacarku dimasa lalu.
                Sampai detik ini pun aku tidak menyangka bahwa kamu akan menjadi bagian terpenting dari hidupku. Aku sangat menyayangimu. Dan akupun tidak menyangka bahwa untuk menjadi bagian terpenting dari hidupmu itu harus melewati perjalanan yang sangat panjang,perjalanan yang sangat susah untuk ku gapai. Perjalanan yang sama sekali tidak pernah aku lalui ketika aku menjalani kisah dengan pacarku dimasa lalu.
                Berulang kali aku mundur, berulang kali aku menyerah tapi,  Rasa sayangku ini begitu kuat. Dan akhirnya kita menyatu. Menyatu diatas bahan tertawaan orang-orang. Menyatu diatas bullyan orang-orang dan menyatu diatas kekecewaan orang-orang yang mengganggapku sebagai seekor kambing hitam yang membuat semuanya berubah.
                Aku dan kamu menyatu dengan cara yang tidak mudah, disisi lain kamu memiliki seorang kekasih dimasa lalu yang aku anggap teman dekatku sendiri. Dan aku pun memiliki seorang kekasih dimasa lalu yang begitu dekat denganmu. Tapi apakah salah, apabila kita memang memiliki rasa yang sama? Apakah mereka merasakan rasa yang kita alami? Sungguh aku sangat terpuruk saat aku dijuluki kambing hitam saat aku ditegur oleh seorang sahabat dari kekasihku dimasa lalu dan sahabat kekasihku dimasa kini. Aku tahu dan akupun menyadari bahwa kekasihku dimasa lalu adalah sahabat dari kekasihku dimasa kini. Tapi apakah mereka tidak sadar bahwa ia telah membuatku sakit , sakit hati yang begitu sakit hingga membekas. Apakah mereka tega melihatku terus-terusan mengalami kecewa karnanya? Aku hanya ingin bahagia, bahagia dengan hadirnya seseorang yang baru, walaupun ia adalah seorang sahabatku, walaupun ia adalah seorang sahabat kekasihku dimasa lalu pula. Apakah mereka tidak suka apabila melihatku tertawa lepas denganmu? Merasakan kebahgiaan yang engkau berikan kepadaku? Adakah cara lain untuk mengatasi semua ini?
                Yap aku dan kamu memutuskan untuk backstreet, memutuskan untuk menjalani kisah cinta dibelakang teman-teman dekatnya, dibelakang kekasihku dimasa lalu dan dibelakang kekasihnya dimasa lalu. Walaupun dengan cara ini kita menjalalankan kisah kita, sungguh aku merasakan amat sangat bahagia.
                Namun dengan berjalannya waktu aku lelah, aku letih untuk menjalankan semua ini. Mereka justru malah makin menjadi denganku, mereka malah bertingkah bodoh dan makin membuatku semakin sakit hati. Apakah ini cara untuk membuatku bahagia ya tuhan? Dengan cara membuat mereka yang selama ini aku panggil sebagai teman dekatku sendiri, dan mereka yang dipanggil sahabat oleh kekasih ku sendiri malah membuatku semakin rapuh, menganggap ku tidak ada, dan selalu mengganggaapku sebagai sampah yang membuat persahabatan mereka hancur. Aku tidak pernah bertahan sekuat ini ya tuhan, tolong beri aku kemudahan untuk menjalankan ini semua.

                Akulah yang selama ini bertahan, aku yang selalu dijuluki si kambing hitam karna status dimasa laluku, status dimasa laluku yang pernah menjadi kekasih sahabatnya. Dan status yang diperoleh karna aku menjadi kekasihnya. Apakah harus sesakit ini menyayanginya? Apakah harus sekuat ini untuk menjalani ini semua? Aku hanya ingin bahagia, bahagia dengan yang aku punya, bahagia degan orang yang aku sayangi, dan bahagia dengan orang yang aku pilih. Walaupun memang tidak ada yang mendukungku lebih, aku bertahan untuk bahagia apapun yang terjadi. Aku bertahan untuk kamu yang aku panggil sahabat dan sekarang aku panggil sebagai seorang kekasih. Bantu aku untuk kuat ya tuhan, aku berjanji akan bertahan untuknya, untuknya yang sama-sama memperjuangkan ku, untuknya yang melindungiku dari segala hal, dan untuknya yang selalu ada untukku. J