Sahabat yang terlepas
dari status sahabatnya
Aku
mengenalnya sudah sejak lama. Namun entahlah mengapa baru saat ini aku
merasakan yang namanya jatuh cinta. Jatuh cinta dengan seseorang yang tidak
pernah aku bayangkan sebelumnya. Yang sebelumnya dia hanya menjadi sahabatku,
sahabat yang selalu ada untukku. Sahabat yang selalu memelukku ketika aku
sedang terpuruk. Aku yang merasa nyaman ketika berada disaatnya, sekarang
justru tidak ingin dipisahkan oleh apapun. Nyaman ketika kau dulu selalu ada
untukku walaupun nyaman hanya sebatas teman.
Mereka
pun tak ada yang menduga kalau kau dan aku akan menjadi kita. Kita yang
seharusnya tidak akan menyatu, kita yang selalu bersama tapi tak lepas dari
status teman. Entah apa yang ada difikiranku, saat aku mulai menyayangimu. Aku
memang dulu sayang, sayang sekali padamu dan merasa kesal apabila kamu
menceritakan wanita lain dihadapanku. Namun aku menyayangimu memang hanya
sebatas sayang kepada seorang sahabat. Tidak seperti sekarang aku menyayangimu
lebih dari apapun. Lebih dari seorang sahabat dan lebih dari seorang teman
dekat.
3 tahun
bersama, menjalani kedekatan. Menangis, tertawa, bahkan berbuat hal yang gila,
yang semua orang lakukan kepada sahabatnya sendiri. Aku nyaman, sungguh pada
saat itu hanya kamu, yang selalu ada untukku. Mungkin, saking dekatnya lagi kau
selalu memanggilku dengan kata “sayang” aku hanya menanggapinya dengan enteng.
“ya memang dia seperti itu namanya juga jomblo” tapi siapa yang mengira bahwa
kata “sayang” yang ia ucapkan padaku dulu sekarang malah menjadi bahasa pokok
kita sehari-hari apabila kita bersapaan melalui text, ataupun bertatapan
langsung. Hampir semua pacarku dimasa lalu kenal dengannya, dan akupun selalu
menjelaskannya bahwa ia hanya sahabat dekatku. Tapi apa daya, sekarang justru
dia yang selalu aku sebut sahabat justru aku sebut pacar kepada para
pacar-pacarku dimasa lalu.
Sampai
detik ini pun aku tidak menyangka bahwa kamu akan menjadi bagian terpenting
dari hidupku. Aku sangat menyayangimu. Dan akupun tidak menyangka bahwa untuk
menjadi bagian terpenting dari hidupmu itu harus melewati perjalanan yang
sangat panjang,perjalanan yang sangat susah untuk ku gapai. Perjalanan yang
sama sekali tidak pernah aku lalui ketika aku menjalani kisah dengan pacarku
dimasa lalu.
Berulang
kali aku mundur, berulang kali aku menyerah tapi, Rasa sayangku ini begitu kuat. Dan akhirnya
kita menyatu. Menyatu diatas bahan tertawaan orang-orang. Menyatu diatas
bullyan orang-orang dan menyatu diatas kekecewaan orang-orang yang
mengganggapku sebagai seekor kambing hitam yang membuat semuanya berubah.
Aku dan
kamu menyatu dengan cara yang tidak mudah, disisi lain kamu memiliki seorang
kekasih dimasa lalu yang aku anggap teman dekatku sendiri. Dan aku pun memiliki
seorang kekasih dimasa lalu yang begitu dekat denganmu. Tapi apakah salah,
apabila kita memang memiliki rasa yang sama? Apakah mereka merasakan rasa yang
kita alami? Sungguh aku sangat terpuruk saat aku dijuluki kambing hitam saat
aku ditegur oleh seorang sahabat dari kekasihku dimasa lalu dan sahabat
kekasihku dimasa kini. Aku tahu dan akupun menyadari bahwa kekasihku dimasa
lalu adalah sahabat dari kekasihku dimasa kini. Tapi apakah mereka tidak sadar
bahwa ia telah membuatku sakit , sakit hati yang begitu sakit hingga membekas.
Apakah mereka tega melihatku terus-terusan mengalami kecewa karnanya? Aku hanya
ingin bahagia, bahagia dengan hadirnya seseorang yang baru, walaupun ia adalah
seorang sahabatku, walaupun ia adalah seorang sahabat kekasihku dimasa lalu
pula. Apakah mereka tidak suka apabila melihatku tertawa lepas denganmu? Merasakan
kebahgiaan yang engkau berikan kepadaku? Adakah cara lain untuk mengatasi semua
ini?
Yap aku
dan kamu memutuskan untuk backstreet, memutuskan untuk menjalani kisah cinta
dibelakang teman-teman dekatnya, dibelakang kekasihku dimasa lalu dan dibelakang
kekasihnya dimasa lalu. Walaupun dengan cara ini kita menjalalankan kisah kita,
sungguh aku merasakan amat sangat bahagia.
Namun
dengan berjalannya waktu aku lelah, aku letih untuk menjalankan semua ini.
Mereka justru malah makin menjadi denganku, mereka malah bertingkah bodoh dan
makin membuatku semakin sakit hati. Apakah ini cara untuk membuatku bahagia ya
tuhan? Dengan cara membuat mereka yang selama ini aku panggil sebagai teman
dekatku sendiri, dan mereka yang dipanggil sahabat oleh kekasih ku sendiri
malah membuatku semakin rapuh, menganggap ku tidak ada, dan selalu
mengganggaapku sebagai sampah yang membuat persahabatan mereka hancur. Aku
tidak pernah bertahan sekuat ini ya tuhan, tolong beri aku kemudahan untuk
menjalankan ini semua.
Akulah
yang selama ini bertahan, aku yang selalu dijuluki si kambing hitam karna
status dimasa laluku, status dimasa laluku yang pernah menjadi kekasih
sahabatnya. Dan status yang diperoleh karna aku menjadi kekasihnya. Apakah
harus sesakit ini menyayanginya? Apakah harus sekuat ini untuk menjalani ini
semua? Aku hanya ingin bahagia, bahagia dengan yang aku punya, bahagia degan
orang yang aku sayangi, dan bahagia dengan orang yang aku pilih. Walaupun
memang tidak ada yang mendukungku lebih, aku bertahan untuk bahagia apapun yang
terjadi. Aku bertahan untuk kamu yang aku panggil sahabat dan sekarang aku
panggil sebagai seorang kekasih. Bantu aku untuk kuat ya tuhan, aku berjanji
akan bertahan untuknya, untuknya yang sama-sama memperjuangkan ku, untuknya
yang melindungiku dari segala hal, dan untuknya yang selalu ada untukku. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar